Jumat, 10 Maret 2017

Partus Lama


Partus lama adalah suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kelamaan dan berlangsung lama sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin (anak). Partus lama merupakan persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam untuk multigravida (Manuaba, 2010). Partus lama yaitu fase laten lebih dari 8 jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir dan dilatasi serviks di kanan garis waspada pada persalinan fase aktif. Jika ketuban sudah pecah air ketuban kehijauan atau bercampur darah maka akan terjadi gawat janin. Jika tidak ada ketuban yang mengalir setelah selaput ketuban pecah akan terjadi penurunan jumlah air ketuban yang juga menyebabkan gawat janin (Saifudin, 2008).


Partus lama adalah kehamilan yang umur kehamilannya lebih dari 42 minggu. Fungsi plasenta mencapai puncaknya pada kehamilan 38 minggu dan kemudian mulai menurun terutama setelah 42 minggu, hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan kadar estriol dan plasenta laktogen. Rendahnya fungsi plasenta berkaitan dengan peningkatan gawat janin dengan resiko 3 kali. Akibat proses dari penuaan plasenta maka pemasokan makanan dari oksigen akan menurun disamping adanya spasme arteri spiralis. Janin akan mengalami pertumbuhan terhambat dan penurunan berat. Dalam hal ini dapat disebut sebagai dismatur, sirkulasi utero plasenter akan berkurang dari 50% menjadi hanya 250 ml/menit. Jumlah air ketuban yang berkurang menyebabkan perubahan abnormal jantung janin. Penyebab kematian perinatal adalah hipoksia dan aspirasi mekonium (Sarwono, 2008).
Persalinan lama disebut “Distosia”, didefinisikan sebagai persalinan yang abnormal/sulit (Sarwono, 2006). Persalinan yang berlangsung lebih lama dari 24 jam digolongkan sebagai persalinan lama (Oxorn dan William, 2010).

Fase persalinan dalam kala I dan kala II persalinan sehubungan dengan membukanya serviks ialah fase laten (8 jam) yaitu mulai pembukaan nol sampai pembukaan 3 cm. Fase laten disebut memanjang apabila lama fase ini lebih dari 20 jam, pada nulipara dan 14 jam pada wanita para. Kontraksi yang tidak mengalami kemajuan akan tetap sama sepanjang waktu. Fase aktif (7 jam) yaitu mulai dari pembukaan 4 cm sampai 10 cm, fase aktif dibagi menjadi 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm, menjadi 4 cm, deselerasi dalam waktu 2 jam dari 4 menjadi 9 cm dan pembukaan menjadi lambat yaitu 9 cm menjadi 10 cm. Lama kala I pada primigravida berlangsung 12 jam dengan pembukaan 1 cm perjam, pada multigravida 8 jam dengan pembukaan 2 cm perjam. Fase aktif disebut memanjang jika kecepatan pembukaan pada nulipara kurang dari 1,2 cm perjam atau penurunan kurang dari 1 cm perjam atau pada multipara pembukaan kurang dari 1,5 cm perjam atau penurunan kurang dari 2 cm perjam (Cunningham, 2006).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar