Partus lama adalah suatu
keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kelamaan dan berlangsung lama
sehingga timbul komplikasi ibu maupun janin (anak). Partus lama merupakan
persalinan yang berjalan lebih dari 24 jam untuk primigravida dan atau 18 jam
untuk multigravida (Manuaba, 2010). Partus lama yaitu fase laten lebih dari 8
jam, persalinan telah berlangsung 12 jam atau lebih bayi belum lahir dan dilatasi
serviks di kanan garis waspada pada persalinan fase aktif. Jika ketuban sudah
pecah air ketuban kehijauan atau bercampur darah maka akan terjadi gawat janin.
Jika tidak ada ketuban yang mengalir setelah selaput ketuban pecah akan terjadi
penurunan jumlah air ketuban yang juga menyebabkan gawat janin (Saifudin, 2008).
Partus lama adalah
kehamilan yang umur kehamilannya lebih dari 42 minggu. Fungsi plasenta mencapai
puncaknya pada kehamilan 38 minggu dan kemudian mulai menurun terutama setelah
42 minggu, hal ini dapat dibuktikan dengan penurunan kadar estriol dan plasenta
laktogen. Rendahnya fungsi plasenta berkaitan dengan peningkatan gawat janin
dengan resiko 3 kali. Akibat proses dari penuaan plasenta maka pemasokan
makanan dari oksigen akan menurun disamping adanya spasme arteri spiralis.
Janin akan mengalami pertumbuhan terhambat dan penurunan berat. Dalam hal ini
dapat disebut sebagai dismatur, sirkulasi utero plasenter akan berkurang dari
50% menjadi hanya 250 ml/menit. Jumlah air ketuban yang berkurang menyebabkan
perubahan abnormal jantung janin. Penyebab kematian perinatal adalah hipoksia
dan aspirasi mekonium (Sarwono, 2008).
Persalinan lama disebut “Distosia”, didefinisikan
sebagai persalinan yang abnormal/sulit (Sarwono, 2006). Persalinan yang berlangsung
lebih lama dari 24 jam digolongkan sebagai persalinan lama (Oxorn dan William,
2010).
Fase persalinan dalam kala I dan kala II persalinan
sehubungan dengan membukanya serviks ialah fase laten (8 jam) yaitu mulai
pembukaan nol sampai pembukaan 3 cm. Fase laten disebut memanjang apabila lama
fase ini lebih dari 20 jam, pada nulipara dan 14 jam pada wanita para.
Kontraksi yang tidak mengalami kemajuan akan tetap sama sepanjang waktu. Fase
aktif (7 jam) yaitu mulai dari pembukaan 4 cm sampai 10 cm, fase aktif dibagi
menjadi 3 fase yaitu fase akselerasi dalam waktu 2 jam, pembukaan 3 cm, menjadi
4 cm, deselerasi dalam waktu 2 jam dari 4 menjadi 9 cm dan pembukaan menjadi lambat
yaitu 9 cm menjadi 10 cm. Lama kala I pada primigravida berlangsung 12 jam
dengan pembukaan 1 cm perjam, pada multigravida 8 jam dengan pembukaan 2 cm
perjam. Fase aktif disebut memanjang jika kecepatan pembukaan pada nulipara
kurang dari 1,2 cm perjam atau penurunan kurang dari 1 cm perjam atau pada
multipara pembukaan kurang dari 1,5 cm perjam atau penurunan kurang dari 2 cm
perjam (Cunningham, 2006).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar