Senin, 19 Juni 2017
Kamis, 01 Juni 2017
MENENTUKAN USIA KEHAMILAN
Menentukan umur hamil sangat penting untuk memperkirakan persalinan . Umur hamil dapat ditentukan dengan:
- Rumus Naegle
- Gerakan pertama fetus
- Palpasi Abdomen
- Perkiraan tinggi Fundus Uteri
- Ultrasonografi
Rumus naegele
Rumus Naegle untuk menentukan hari perkiraan lahir (HPL, EDC= Expected Date of Confinement). Rumus ini terutama berlaku untuk wanita dengan siklus 28 hari sehingga ovulasi terjadi pada hari ke 14. Rumus Naegle memperhitungkan umur kehamilan berlangsung selama 288 hari. Perhitungan kasarnya dapat dipakai dengan menentukan hari pertama haid dan ditambah 288 hari, sehingga perkiraan kelahiran dapat ditetapkan. Rumus Naegle dapat dihitung hari haid pertama ditambah 7 (tujuh) dan bulannya dikurang 3 (tiga) dan tahun ditambah 1 (satu).
Gerakan Pertama Fetus
Gerakan pertama fetus dapat dirasakan pada umur kehamilan 16 minggu.
Palpasi Abdomen
Palpasi abdomen dapat menggunakan :
- Rumus Bartholomew
- Rumus Mc Donald
- Palpasi Leopold
Rumus Bartholomew
Antara Simpisis pubis dan pusat dibagi menjadi 4 bagian yang sama, maka tiap bagian menunjukkan penambahan 1 bulan. Fundus uteri teraba tepat di simpisis umur kehamilan 2 bulan (8 minggu). Antara pusat sampai prosesus xifoideus dibagi menjadai 4 bagian dan tiap bagian menunjukkan kenaikan 1 bulan. Tinggi fundus uteri pada umur kehamilan 40 minggu (bulan ke-10) kurang lebih sama dengan umur kehamilan 32 minggu (bulan ke-8).
Rumus Mc Donald
Fundus uteri diukur dengan pita. Tinggi fundus dikalikan 2 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam bulan obstetrik dan bila dikalikan 8 dan dibagi 7 memberikan umur kehamilan dalam minggu.
Palpasi Leopold
Palpasi leopold merupakan teknik pemeriksaan pada perut ibu bayi untuk menentukan posisi dan letak janin dengan melakukan palpasi abdomen. Palpasi leopold terdiri dari 4 langkah yaitu:Leopold I :
1. Leopold I bertujuan untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian lain yang terdapat pada bagian fundus uter
2. Leopold II : Leopold II bertujuan untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin di sepanjang sisi maternal
3. Leopold III : Leopold III bertujuan untuk membedakan bagian persentasi dari janin dan sudah masuk dalam pintu panggul
4. Leopold IV : Leopold IV bertujuan untuk meyakinkan hasil yang ditemukan pada pemeriksaan Leopold III dan untuk mengetahui sejauh mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas panggul Memberikan informasi tentang bagian presentasi: bokong atau kepala , sikap/attitude (fleksi atau ekstensi), dan station (penurunan bagian presentasi)
Taksiran berat janin
Taksiran ini hanya berlaku untuk janin dengan presentasi kepala. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Tinggi fundus uteri (dalam cm-n) x 155 = berat (gram)
Bila kepala belum masuk panggul maka n-12, jika kepala sudah masuk panggul maka n-11.
Tinggi fundus uteri (dalam cm-n) x 155 = berat (gram)
Bila kepala belum masuk panggul maka n-12, jika kepala sudah masuk panggul maka n-11.
Cara menentukan kehamilan dengan perkiraan tinggi fundus uteri:
- Mempergunakan tinggi fundus uteri
- Menggunakan alat ukur caliper
- Menggunakan pita ukur
- Menggunakan pita ukur dengan metode berbeda
Mempergunakan tinggi fundus uteri
Perkiraan tinggi fundus uteri dilakukan dengan palpasi fundus dan membandingkan dengan patokan.
Umur Kehamilan
|
Tinggi Fundus Uteri
|
12 minggu
|
1/3 di atas simpisis
|
16 minggu
|
½ simpisis-pusat
|
20 minggu
|
2/3 di atas simpisis
|
24 minggu
|
Setinggi pusat
|
28 minggu
|
1/3 di atas pusat
|
34 minggu
|
½ pusat-prosessus xifoideus
|
36 minggu
|
Setinggi prosessus xifoideus
|
40 minggu
|
2 jari di bawah prosessus xifoideus
|
Menggunakan alat ukur caliper
Caliper digunakan dengan meletakkan satu ujung pada tepi atas simfisis pubis dan ujung yang lain pada puncak fundus. Kedua ujung diletakkan pada garis tengah abdominal. Ukuran kemudian dibaca pada skala cm (centimeter) yang terletak ketika 2 ujung caliper bertemu. Ukuran diperkirakan sama dengan minggu kehamilan setelah sekitar 22-24 minggu.
Menggunakan pita ukur
Pita ukur merupakan metode akurat kedua dalam pengukuran TFU setelah 22-24 minggu kehamilan. Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.
Menggunakan pita ukur dengan metode berbeda
Garis nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis di garis abdominal, tangan yang lain diletakkan di dasar fundus, pita pengukur diletakkan diantara jari telunjuk dan jari tengah, pengukuran dilakukan sampai titik dimana jari menjepit pita pengukur. Sehingga pita pengukur mengikuti bentuk abdomen hanya sejauh puncaknya dan kemudian secara relatif lurus ke titik yang ditahan oleh jari-jari pemeriksa, pita tidak melewati slope anterior dari fundus.
Caranya tidak diukur karena tidak melewati slope anterior tapi dihitung secara matematika sebagai berikut:- Sebelum fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 4 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centi meternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan.
- Sesudah fundus mencapai ketinggian yang sama dengan umbilikus, tambahkan 6 cm pada jumlah cm yang terukur. Jumlah total centi meternya diperkirakan sama dengan jumlah minggu kehamilan.
Tujuan ultrasonografi adalah:
- Konfirmasi kehamilan
- Mengetahui usia kehamilan
Embrio dalam kantung kehamilan tampak pada awal kehamilan 5,5 minggu dan detak jantung janin tampak jelas dalam usia 7 minggu.
Mengetahui usia kehamilan
Penentuan umur kehamilan dengan USG menggunakan 3 cara yaitu:
- Mengukur diameter kantong kehamilan (GS=gestational sac) pada kehamilan 6-12 minggu
- Mengukur jarak kepala bokong (GRI=grown rump length) pada kehamilan 7-14 minggu
- Mengukur diameter biparietal (BPD) pada kehamilan lebih 12 minggu
PROGRAM TINDAK LANJUT ASUHAN NIFAS DIRUMAH
Jadwal Kunjungan
Rumah
kunjungan rumah
postpartum dilakukan sebagai suatu tindakan untuk pemerikasaan postpartum
lanjutan. apapun sumbernya, kunjungan rumah direncanakan untuk bekerja sama
dengan keluarga dan dijadwalkan berdasarkan kebutuhan. pada progarm yang
terdahulu, kunjungan bisa dilakukan sejak 24 jam setelah pulang. jarang sekali
suatu kunjungan rumah ditunda sampai hari ketiga setelah pulang kerumah.
kunjungan berikut nya di rencanakan di sepanjang minggu pertama jika
diperlukan.
semakin meningkatnya
angka kematian ibu di indonesia pada saat masa nifas (sekitar 60%) mencetuskan
pembuatan program dan kebijakan tekhnis yang lebih baru mengenai jadwal
kunjungan masa nifas. paling sedikit empat kali dilakukan kunjungan masa nifas
untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, juga untuk mencegah, mendeteksi,
dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
jadwal kunjungan tersebut
adalah sebagai berikut
kunjungan
|
waktu
|
tujuan
|
1
|
6-8 jam
setelah persalinan
|
Mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri.
Mendeteksi
dan merawat penyebab lain perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut.
Memberikan
konseling pada ibu atau salah satu keluarga bagaimana mencegah perdarahan
masa nifas karena atonia uteri
Pemberian
ASI awal.
Melakukan
hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
Menjaga
bayi tetap sehat dengan mencegah hipotermia.
|
2
|
6 hari
setelah persalinan
|
Memastikan
involusi uterus berjalan normal: uterus berkontraksi, findus di bawah
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, dan tidak ada bau.
Menilai
adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
Memastikan
ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.
Memastikan
ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan
tanda-tanda penyulit.
Memberikan
konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat menjaga bayi tetap
hangat, dan perawatan bayi sehari-hari.
|
3
|
2 minggu
setelah persalinan
|
Sama
seperti diatas (6 hari setelah persalinan)
|
4
|
6 minggu
setelah persalinan
|
Menanyakan
pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia alami atau bayinya.
Memberikan
konseling KB secara dini.
Menganjurkan/mengajak
ibu membawa bayinya ke posyandu atau puskemas untuk penimbangan dan
imunisasi.
|
Rabu, 24 Mei 2017
Selasa, 23 Mei 2017
Minggu, 21 Mei 2017
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
TERHADAP NY.S G4P2A1
DI BPS ANNA
BANDAR LAMPUNG
Kunjungan II
Oleh : Nurul
Tanggal : 29 Desember 2016
Pukul : 17.30 WIB
I.
SUBJEKTIF
· Ibu
mengatakan mengeluh sering BAK
· Ibu
mengatakan Kadang-kadang sering pusing
· Ibu mengatakan tidak mengalami tanda bahaya
pada TM III.
II.
OBJEKTIF
1. Keadaan umum : Baik
2. Keadaan emosional : Stabil
3. Kesadaran :
Compos mentis
4. TTV
a. TD : 120/80 mmHg
b. N : 82x/i
c. RR : 20x/i
d. T : 36,50 C
5. TB :
165 cm
6. BB
a. Sebelum hamil : 52 kg
b. Saat hamil : 60 kg
7.LILA :
25 cm
8. TP : 29 februari
2013
9. Pemeriksaan Palpasi Abdomen
Leopold I : TFU,
pertengahan pusat dengan prosessus
xypoideus, pada
bagian fundus teraba satu
bagian bulat, lunak,
tidak melenting yaitu bokong
Leopold II : Pada
bagian kiri perut ibu teraba satu tahanan yaitu keras,Memanjang dan memapan
yaitu punggung janin. Pada sebelah kanan perut ibu teraba bagia kecil kecil
janin yaitu ekstremitas
Leopold III : pada
bagian terbawah perut ibu teraba bagian bulat, 2keras dan melenting yaitu
kepala janin
Leopold IV : belum masuk PAP ( konvergen)
Mc. Donald : 30 cm
TBJ : 1,2 (TFU – 7,7) x 100 + 150
1,2 (30 – 7,7) x 100 + 150
2826 – 2526 gram
DJJ (±) puntum maksimum ± 2 jari dibawah
pusat sebelah kiri perut ibu
dengan frekuensi 130 x /menit,teratur.
III.
ASSAMENT
§ Diagnosa: G4 P2 A1 Usia kehamilan 33 minggu 2 hari Janin tunggal hidup, intra
uterine, presentasi
kepala
IV.
PLANNING
1.
Pukul 17.40 WIB
·
Beri tahu ibu tentang keadaannya saat ini, sesuai
hasil pemeriksaan
·
Memberitahu
tetang keadaan ibu sesuai dengan hasil pemeriksaan yaitu dalam keadaan baik,
dengan TD 120/80 mmHg, Nadi 82x/menit, R 20x/menit, Suhu 36,5ºC, DJJ 130 x/menit teratur, dan hasil pemeriksaan fisik ibu secara head to toe
normal, kondisi janin baik dan normal, posisi bayi sudah tepat bagian terendah
bayi adalah kepala.
·
Ibu telah mengerti kondisinya saat ini
2.
Pukul 17.43 WIB
·
Jelaskan kembali tentang masalah yang dialami ibu
·
Menjelaskan kembali tentang masalah yang dialami ibu adalah normal, sering BAK disebablan
karena semakin bertambah usia kehamilan maka semakin besar janin dalam
kandungan ibu sehingga kepala janin menekan kandung kemih ibu, untuk mengatasi
ibu dianjurkan untuk mengurangi minum dimalam hari.
·
Ibu sudah mengerti tentang masalah yang dialami
saat ini.
3.
Pukul 17.47 WIB
·
Jelaskan kembali pada ibu kebutuhan nutrisi ibu
saat ini
·
Menjelaskan kembali pada ibu kebutuhan nutrisi ibu saat ini yaitu sebaiknya ibu mengurangi
makan-makanan yang mengandung karbohidrat(nasi), sebaiknya ibu banyak mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-buahan,
kacang-kacangan serta lauk pauk, jika ada ditambah 1 gelas susu, porsi yang
dibutuhkan ½ piring nasi, 1 mangkuk sayur,
1potong lauk pak dan buah jika ada, dengan frekuensi 3x/hari.
·
Ibu mengerti nutrisi yang di butuhkan pada
kehamilannya.
4.
Pukul 17.51 WIB
·
Anjurkan kembali ibu untuk menjaga kebersihan atau
personal hygien
·
Menganjurkan kembali ibu untuk menjaga kebersihanatau personal hygiene dengan mengganti
celana dalam setiap kali basah / lembab, jika cebok dari bagian depan
kebelakang menggunakan air bersih lalu keringkan menggunakan tisue atau handuk bersih dan kering setiap
habis BAK/BAB.
·
Ibu mengerti cara menjaga personal hygien.
5.
Pukul 17.55 WIB
·
Anjurkan kembali ibu untuk istirahat yang cukup
·
Menganjurkan kembali ibu untuk istirahat yang cukup dan mengurangi aktivitas yang terlalu
berat, tidur malam sebaiknya kurang lebih 8-9 jam perhari dan tidur siang
sebaiknya 1-2 jam perhari.
·
Ibu sudah mengerti akan kebutuhan istirahat yang
cukup.
6.
Pukul 17.58 WIB
·
Beritahu kembali pada ibu tentang tanda bahaya pada
kehamilan
·
Memberitahu kembali
pada ibu tanda bahaya pada kehamilan yaitu oedema
pada wajah dan kaki sakit kepala berlebihan, penglihatan kabur, keluar darah
dari kemaluan bukan tanda
persalinan, gerakan janin berkurang atau tidak dirasakan, tekanan darah tinggi.
·
Ibu sudah mengerti tanda bahaya kehamilan.
7.
Pukul 18.00 WIB
·
Beritahu kembali pada ibu tentang persiapan
persalinan
·
Memberitahu kembali
pada ibu tentang persiapan persalinan
pada ibu yaitu tempat untuk bersalin, siapa yang akan menolong saat bersalin,
siapa yang akan mendampingi saat bersalin, biaya persalinan, perlengkapan ibu
dan bayi, kendaraan yang akan digunakan ketempat bersalin, siapa yang akan
mengambil keputusan jika akan dirujuk dan siapa yang akan menjadi donor darah bila nanti dibutuhkan.
·
Ibu sudah tau tentang persiapan persalinan.
8.
Pukul 18.03 WIB
·
Beritahu kembali pada ibu tentang tanda-tanda
persalinan
·
Memberitahu kembali
pada ibu tentang tanda-tanda persalinan pada
ibu yaitu terasa mules yang teratur pada perut bagian bawah hingga menjalar ke
pinggang, keluar darah bercampur lendir dari vagina.
·
Ibu sudah mengerti tentang tanda-tanda persalinan.
9.
Pukul 18.05 WIB
· Anjurkan
ibu untuk berjalan-jalan di pagi hari
· Menganjurkan
ibu untuk berjalan-jalan di pagi hari tanpa menggunakan alas kaki, yang
berfungsi untuk memperlancar peredaran darah,mengurangi kesemutan pada
kaki,melatih pernafasan dan untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya.
· Ibu akan
rajin berjalan-jalan di pagi hari.
10.
Pukul 18.08 WIB
·
Anjurkan kembali pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang
·
Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu atau sesegera mungkin
datang ke petugas kesehatan terdekat jika ada keluhan agar dapat segera
ditangani.
·
Ibu akan melakukan kunjungan ulang.
Langganan:
Postingan (Atom)